Ticker

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

i love Alloh

Ya Alloh Engkau “Maha Mengakhirkan” Dan Aku Hanya Hamba Yang kau Sayangi Selalu #Dakwah #Islam

 Apa makna Alloh Al Muakhir? Alloh mengakhirkan orang-orang yang durhaka kepadaNya. Orang-orang yang menyekutukanNya. Alloh mengakhirkan orang-orang yang mengakhirkan Alloh. Kadang kita ingin melakukan sesuatu pekerjaan untuk memuaskan hati si fulan. Lupa bahwa kita sesungguhnya ingin mencari ridho Alloh. Lalu disebabkan oleh kesyirikkan yang samar itu, maka Alloh mengakhirkan kita. Apa yang dimaksud? Orang yang ingin kita cari keridhoannya itu justru tidak menyukai kita. Dan kita berharap mendapatkan kedudukan tertentu, namun tidak Alloh berikan kedudukan itu kepada kita. Kenapa? Kita ingin mencari ridho selain Alloh maka Alloh tidak ridho kepada kita. Alloh akhirkan kita.

Ya Alloh Engkau “Maha Mengakhirkan” Dan Aku Hanya Hamba Yang kau Sayangi Selalu
Ya Alloh Engkau “Maha Mengakhirkan” Dan Aku Hanya Hamba Yang kau Sayangi Selalu

Dahulu Saya pernah berpikir, untuk bahagia adalah ketika kita menyenangkan diri sendiri. Tetapi setelah Saya alami ternyata, hanya membawa pada kesengsaraan. Lalu berpikir, kita bahagia bila kita membahagiakan orang lain. ternyata setelah dialami, juga tidak sempurna kebahagiaan kita. Akhirnya sampailah saya pada kesimpulan, kita akan mendapatkan kebahagiaan ketika kita ingin memuaskan Alloh, ingin mencari ridho Alloh. Ketika kita melakukan sesuatu untuk satu wajah itu, maka Alloh cukupkan kita dari wajah-wajah yang lain.

Untuk melihat nama Alloh Al Muakhir ini, ada kisah yang sangat luar biasa. Ketika Rasulullah SAW menunjuk panglima perang dalam peperangan kaum muslimin, Rasulullah mengatur bahwa panglima yang pertama adalah Zaid. Apabila Zaid nanti kemudian gugur, digantikan oleh ja’far. Apabila nanti Ja’far gugur, maka digantikan oleh Abdullah bin Rawahah. Ketika peperangan terjadi, Zaid memegang panji didepan lalu menghadapi musuh. Tidak lama kemudian Zaid pun gugur. Lalu kemudian, petugas yang kedua, yang Nabi tugaskan untuk menggantikan Zaid yaitu Ja’far. Ja’far pun segera memegang panji itu lalu menghadapi musuh. Lalu tidak lama kemudian, Ja’far pun gugur dalam peperangan. Kemudian tibalah giliran Abdullah bin Rawahah. Dia melihat dua sahabatnya telah gugur, dia ragu untuk memimpin perang itu. Saking ragunya, dia kemudian mencoba menyemangati dirinya. Apa kata Abdullah bin rawahah kepada dirinya “wahai abdullah bin rawahah, wahai abdullah bin rawahah, jika engkau tidak terbunuh disini engkau pasti juga akan mati. lihatah kematian sedang mendatangimu. Jika engkau melakukan apa yang dilakukan oleh dua orang sahabatmu maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tapi jika engkau lari, tidak melakukan sebagaimana sahabatmu yang melakukan maka engkau akan sengsara”. Setelah itu, Abdullah bin rawahah memegang panji itu lalu ikut berperang dan gugur dalam peperangan itu. Apa yang dikatakan Rasulullah SAW “aku melihat Zaid ada di dalam surga. Lalu aku melihat juga Ja’far ada di dalam surga.”. Sahabat bertanya “Ya Rasulullah bagaimana kabar panglima Abdullah bin Rawahah?” Nabi terdiam sejenak lalu berkata “karena dia ragu-ragu waktu ingin memegang panji itu kemudian tidak lama ragu sejenak lalu yakin lalu mengambil panji itu. Aku juga melihat dia di surga tapi surganya lebih rendah. lebih berada dibawah dua sahabatnya”. Lihatlah, mencoba telat saja melakukan ketaatan, berpikir sejenak untuk menunda kebaikan. itu semua membuat diakhirkannya kedudukan. direndahkan sedikit kedudukannya.

Lalu bagaimana kita yang tiap hari mengakhirkan perintah-perintah Alloh, menunda perintah Alloh tetapi berdoa untuk segera selalu dijawab dan dikabulkan doanya. Tidakkah engkau tahu diri wahai manusia?

Sekarang bagaimana dengan kita. Apakah kita mau hidup diutamakan oleh Alloh SWT? Didahulukan oleh Alloh. Pasti mau bukan. Tapi mengapa kita seringkali mengakhirkan sholat kita disebabkan pekerjaan kita. Mengapa kita seringkali menunda-nunda ibadah sholat disebabkan oleh hal-hal yang sepele. Mengapa seringkali kita tidak memenuhi panggilan Alloh untuk ke Masjid gara-gara pekerjaan kita. Lalu kita meminta Alloh mengutamakan dan mendahulukan kita. Dan tidakkah engkau tahu keadaan dirimu dihadapan Alloh? Al Muqaddim, Al Muakhir.

 Sumber : Ust. Jumharuddin, Lc. Asmaul Husna tv one 14 Juni 2015

Sumber : https://nasiatulaisyahsalim.com/al-muakhir-alloh-maha-mengakhirkan/


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Ya Alloh Engkau “Maha Mengakhirkan” Dan Aku Hanya Hamba Yang kau Sayangi Selalu
Ya Alloh Engkau “Maha Mengakhirkan” Dan Aku Hanya Hamba Yang kau Sayangi Selalu 

Posting Komentar

0 Komentar