Ticker

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

i love Alloh

Ya Alloh Engkau “Maha Mendahulukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Kebaikan #Dakwah #Islam

 AL-MUQADDIM AL-MU’AKHKHIR (Yang Maha Mendahulukan & Yang Maha Mengakhirkan) (bagian 1)

Dalil Penetapan:

Hadits Ali radhiallahu ‘anhu tentang sifat shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, disebutkan bahwa beliau berkata: “ kemudian salah satu bacaan doa terakhir yang beliau baca di antara tasyahud dan salam adalah:

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِه مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ

‘Ya Allah, ampunilah segala dosaku yang terdahulu dan yang kemudian, dosa yang aku rahasiakan dan yang terang-terangan, juga perbuatanku yang melampaui batas dan segala dosa yang engkau lebih mengetahuinya dari pada aku. Sungguh Engkau yang Maha Mendahulukan dan yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau.’” (HR. Muslim)

Ya Alloh Engkau “Maha Mendahulukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Kebaikan
Ya Alloh Engkau “Maha Mendahulukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Kebaikan

Makna:

Al-Muqaddim Al-Muakhkhirtermasuk nama serangkai yang maknanya berlawanan, yang tidak disebutkan salah satunya melainkan bersandingan dengan yang lainnya. Karena kesempurnaan nama Allah ini tidak didapatkan kecuali dengan menggabungkan keduanya. Mendahulukan dan mengakhirkan adalah dua sifat yang menunjukan kesempurnaan kekuasaan dan juga terlaksananya kehendak-Nya, pun kesempurnaan hikmah-Nya. Keduanya adalah termasuk sifat dzatiyah karena keduanya tegak pada Dzat Allah. Keduanya juga termasuk pada kategori sifat perbuatan Allah, karena mendahulukan dan mengakhirkan berkaitan dengan makhluk baik keberadaannya, perbuatannya maupun sifatnya.

Mendahulukan dan mengakhirkan itu bisa berkenaan dengan kauniyah(alam semesta) seperti Allah mendahulukan penciptaan sebagian makhluk dan mengakhirkan sebagian lainnya, juga seperti Allah mendahulukan sebab dari akibat, syarat dari yang disyaratkan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan mendahulukan dan mengakhirkan pada penciptaan dan takdir. 

Kedua sifat Allah ini pun bisa berkaitan dengan syar’iyyah, seperti Allah lebih mengutamakan para Nabi dari pada makhluk lainnya dan mengutamakan sebagian para nabi dari sebagian lainnya, Allah Ta’ala berfirman:

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ 

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat…” (QS. Al-Baqarah: 253)

Allah lebih mengutamakan manusia dari sekian banyak makhluk lainnya. Allah Ta’ala berfirman: 

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا 

“dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra: 70)

Allah Ta’ala mendahulukan mereka dalam hal ilmu, amal, iman, akhlak, dan sifat-sifat lainnya, dan Allah mengakhirkan siapa saja diaakhirkan diantara diri mereka  dalam hal hal itu semua. Semuanya selaras dengan kebijaksanaan-Nya. Dan Allah mendahulukan makhluk yang dikehendaki-Nya untuk mendapatkan rahmat, hidayah, dan juga karunia-Nya. Allah juga mengakhirkan makhluk yang dia kehendaki dari mendapatkan semua itu atas dasar keadilan-Nya.

Do’a Ibadah:

1. Allah memotivasi hamba-Nya agar selalu bersegera dalam melakukan keta’atan. Allah Ta’ala berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ

فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21)

2. Siapa yang cepat dalam melakukan kebaikan di dunia kelak dia akan cepat untuk masuk kedalam surga di akhirat, dan manusia dalam hal ini bertingkat-tingkat, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah menjelaskan orang-orang yang melintasi ash-shirat dalam sebuah hadits beliau mengatakan: 

فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالبَرْقِ… ثُمَّ كَمَرِّ الرِيْحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ… حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيْعُ السَّيْرُ إِلَّا زَحْفًا

“…. Orang yang pertama diantara mereka berlalu seperti kilat’…Kemudian yang lainnya seperti angin, kemudian seperti burung dan orang yang paling sulit… hingga ada orang datang dia tidak bisa berjaan kecuali dengan merangkak”, dan pada saat yang demikian Sang penutup para nabi berdiri di atas ash-shirat sembari berdo’a: 

رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ

“Ya Rabb selamatkanlah, selamatkanlah” (HR. Muslim: 503)

Bersambung, insya Allah…

Sumber : 

1. Ensiklopedi Asmaul Husna, Syekh Abdurrazzaq al-Badr

2. The miracle of Asmaul Husna, Muallifah

3. dorar.net

Ciangsana, 28 Jumadil ula 1441 H / 24 Januari 2020

Oleh: Ade Abdurrahman

Sumber Artikel dari Asmaul Husna Center: https://asmaulhusnacenter.com/al-muqaddim-al-muakhkhir-yang-maha-mendahulukan-yang-maha-mengakhirkan-bagian-1.html


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Ya Alloh Engkau “Maha Mendahulukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Kebaikan
Ya Alloh Engkau “Maha Mendahulukan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Kebaikan 

Posting Komentar

0 Komentar