Ticker

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

i love Alloh

Alhamdulillah Alloh Maha Beri Kesenangan.. Rajin Bermain & Mandilah Bersama Dengan Para Bidadarimu, Seperti Rosululloh & Aisyah. #Dakwah #Islam

 BELIAU adalah Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah binti Abu Bakr, Shiddiqah binti Shiddiqul Akbar, istri tercinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau lahir empat tahun setelah diangkatnya Muhammad menjadi seorang Nabi. Beliau adalah salah satu wanita yang memiliki banyak kemuliaan dan keutamaan. Berikut kemuliaan Aisyah.

Alhamdulillah Alloh Maha Beri Kesenangan.. Rajin Bermain & Mandilah Bersama Dengan Para Bidadarimu, Seperti Rosululloh & Aisyah.
Alhamdulillah Alloh Maha Beri Kesenangan.. Rajin Bermain & Mandilah Bersama Dengan Para Bidadarimu, Seperti Rosululloh & Aisyah.

1. Beliau adalah satu-satunya istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi tatkala gadis, berbeda dengan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain karena mereka dinikahi tatkala janda.

Aisyah sendiri pernah mengatakan, “Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para malaikat menaungi rumahku.

Al-Quran turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnhya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilhairkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengna ampunan dan rezeki yang mulia.” (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah (2/398))

2. Beliau adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita.

Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari (3662) dan Muslim (2384))

Maka pantaskah kita membenci apalagi mencela orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Mencela Aisyah berarti mencela, menyakiti hati, dan mencoreng kehormatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Na’udzubillah.

3. Aisyah adalah wanita yang paling alim daripada wanita lainnya.

Berkata az-Zuhri, “Apabila ilmu Aisyah dikumpulkan dengna ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu Aisyah lebih utama.” (Lihat Al-Mustadrak Imam Hakim (4/11))

Berkata Atha’, “Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum.” (Lihat al-Mustadrok Imam Hakim (4/11))

Berkata Ibnu Abdil Barr, “Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqih, ilmu kesehetan, dan ilmu syair.”

4. Para pembesar sahabat apabila menjumpai ketidakpahaman dalam masalah agama, maka mereka datang kepada Aisyah dan menanyakannya hingga Aisyah menyebutkan jawabannya.

Berkata Abu Musa al-Asy’ari, “Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya.” (Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi (3044))

5. Tatkala istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengna kehidupan apa adanya, atau diceraikan dan akan mendapatkan dunia, maka Aisyah adalah orang pertama yang menyatakan tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimanapun kondisi beliau sehingga istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain mengikuti pilihan-pilihannya.

6. Syari’at tayammum disyari’atkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu Shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyari’atkanlah tayammum.

Berkata Usaid bin Khudair, “Itu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakr.” (HR. Bukhari (334))

7. Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh.

Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.

Namun, karena ketawadhu’annya (kerendahan hatinya), Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya perkara yang menimpaku atas diriku itu lebih hina bila sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tetnangku melalui wahyu yang akan senantiasa dibaca.” (HR. Bukhari (4141))

Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari Aisyah, beliau selalu mengatakan, “Telah bercerita kepadaku Shiddiqoh binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan.”

8. Barang siapa yang menuduh beliau telah berzina maka dia kafir, karena Al-Quran telah turun dan menyucikan dirinya, berbeda dengan istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.

9. Dengan sebab beliau Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan hukuman cambuk bagi orang yang menuduh wanita muhShanat (yang menjaga diri) berzina, tanpa bukti yang dibenarkan syari’at.

10. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, Beliau memilih tinggal di rumah Aisyah dan akhirnya Beliau pun meninggal dunia dalam dekapan Aisyah.

Berkata Abu Wafa’ Ibnu Aqil, “Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih untuk tinggal di rumah Aisyah tatkala sakit dan memilih bapaknya (Abu Bakr) untuk menggantikannya mengimami manusia, namun mengapa keutamaan agung semacam ini bisa terlupakan oleh hati orang-orang Rafidhah padahal hampir-hampir saja keutamaan ini tidak luput sampaipun oleh binatang, bagaimana dengan mereka?” []

Sumber: Kisah Muslim

sumber : https://www.islampos.com/10-kemuliaan-aisyah-yang-perlu-anda-ketahui-70555/

 Aisyah adalah putri Abu Bakar ash-Shiddiq. Kedua insan mulia itu sama-sama mendapatkan tempat yang istimewa dalam hati Rasulullah Muhammad SAW.

Suatu ketika, Amr bin Ash bertanya kepada beliau, "Siapakah manusia yang paling engkau cintai?"

"Aisyah," jawab Nabi SAW.

"Dan dari kalangan laki-laki?"

"Ayahnya! (Abu Bakar ash-Shiddiq)," jawab beliau.

Aisyah memang istimewa. Menurut kalangan sejarawan, ada setidaknya sembilan perkara yang tidak diterima oleh perempuan lain setelah Maryam binti Imran (ibunda Nabi Isa AS) tetapi hanya diterima Aisyah.

Pertama, Malaikat Jibril membawa bayangannya dalam mimpi Rasulullah SAW. Inilah yang memulakan pernikahan Rasul SAW dengan putri Abu Bakar itu.

Setelah kematian istri Khadijah, Nabi SAW didatangi Malaikat Jibril, yang memberitahukan kepadanya mengenai Aisyah.

Kejadian ini dituturkan kembali oleh Rasulullah SAW kepada istrinya itu. "Aku bermimpi selama tiga malam. Malaikat datang kepadaku dengan membawa gambarmu dalam sepotong kain sutra seraya berkata, ‘Inilah istrimu.’ Lalu, aku buka kain penutup wajahmu, ternyata itu adalah gambarmu. Saat itu aku bergumam, jika ini kehendak Allah, maka pasti terlaksana" (Muttafaq ‘alaih).

Rasul meminang Aisyah yang saat itu masih berumur tujuh tahun. Ketika perempuan mulia itu telah mencapai umur sembilan tahun, maka Rasul menikahinya.

Kedua, di antara semua istri Rasulullah SAW, dialah satu-satunya perempuan yang dinikahi dalam keadan perawan.

Ketiga, Rasulullah SAW wafat saat kepala beliau berada di pangkuan Aisyah.

Keempatjenazah Nabi SAW dikebumikan di dalam kamarnya bersama Aisyah.

Kelima, malaikat-malaikat selalu melindungi rumah Aisyah.

Keenam, Aisyah merupakan putri khalifah, yakni sepeninggalan Rasulullah SAW.

KetujuhAllah SWT-lah yang langsung membersihkan namanya sehingga dirinya terbebas dari fitnah keji. Wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW membuat nama Aisyah bersih dari segala tudingan.

Kedelapan, Aisyah diciptakan Allah SWT dalam rupa yang baik dan dari keturunan yang baik pula.

Kesembilan, Allah SWT menjanjikan ampunan dan rezeki bagi Aisyah sejak dirinya menjadi istri Rasulullah SAW, baik di dunia maupun akhirat.

Nabi SAW bersabda, "Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, tetapi yang mulia dari kalangan perempuan hanyalah Maryam binti Imran; dan Asiyah, istri Fir’aun. Dan keutamaan Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tsarid atas segala makanan” (HR Bukhari).

Aisyah wafat pada usia 66 tahun (riwayat lain menyebut usia 85 tahun). Saat menghembuskan nafas terakhir, Aisyah sedang menunaikan shalat witir pada malam 27 Ramadhan.

sumber : https://www.republika.co.id/berita/qa8460458/sembilan-keistimewaan-aisyah-istri-nabi

Wanita yang jujur, setia, tulus, pencemburu, dan terhormat adalah Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq

Aisyah sering dipanggil dengan sebutan “ Humaira” sebab beliau memiliki paras cantik dan berkulit putih.

Beliau juga termasuk wanita cerdas dimana setidaknya telah meriwayatkan 1.210 hadits, yang kemudian sebanyak 174 hadits disepakati Imam Bukhari dan 54 hadits disepakati Imam Muslim.

Rasulullah SAW menikahi Aisyah setelah Khadijah wafat. Aisyah merupakan istri ketiga Rasulullah SAW setelah Khadijah dan Saudah binti Zam’ah.  

Aisyah merupakan sosok perempuan yang menjadi dambaan dan tauladan seluruh umat manusia di dunia.

Bagaimana sikap mulia Aisyah terhadao Rasulullah, sehingga menjadikannya wanita yang sangat dicintainya hingga akhir hayat. Berikut beberapa akhlak istri Rasulullah SAW yang patut ditiru oleh Muslimah.

1. Setia

Sikap istri Rasulullah sebagai kunci rumah tangga yang bahagia adalah kesetiaan. Saat itu Rasulullah SAW memberikan Aisyah, istri Rasulullah sebuah pilihan, apakah beliau ingin tetap bersama Rasulullah dengan kehidupan yang sederhana atau bercerai dan mendapatkan dunia.

Maka jawaban Aisyah adalah beliau memilih tetap bersama Rasulullah SAW apapun kondisinya sehingga hal ini yang membuat istri-Aisyah istri Rasulullah SAW yang lain mengikuti pilihan Aisyah istri Rasulullah.

2. Taat Kepada Suami

Sikap selanjutnya yang patut diteladani adalah taat kepada suami. Seperti yang kita tahu, ridha Allah bagi istri ada pada suami.

Oleh karena itu, Aisyah istri Rasulullah senantiasa melaksanakan pekerjaan rumah tangga pada pagi hari. Aisyah melakukannya tanpa sedikitpun mengeluh.

3. Betah di Rumah

Rumah adalah sebaik-baik tempat untuk wanita berlindung dari bahaya dan fitnah. Wahai wanita muslimah, Allah SWT telah memerintahkan kepada istri Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman,

“ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 33)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, Wanita hendaknya tinggal di rumah agar lebih selamat dan kehormatan dirinya terjaga, dan bila keluar tidak berhias diri atau tercium aromanya sebagaimana wanita jahiliah yang tidak mengenal syari’at Islam.

Ini semua dalam rangka membendung kejahatan yang menimpa kepada wanita dan penyebabnya.” (Tafsir al-Karimur Rahman, 1:663)

Saat seorang wanita betah berada di rumah, maka itu sangat membantu pekerjaan rumah, mendidik anak, dan dapat menghibur suami saat hendak pergi dan pulang.

4. Pandai Menghibur Suami

Istri Rasulullah SAW pernah menentramkan Rasulullah dari rasa takut, saat malaikat Jibril mendatangi Rasulullah untuk menyampaikan wahyu yang pertama kalinya.

Sikap ini perlu diteladani oleh istri muslimah yang sayang kepada suami. Hendaknya pandai meghibur suami pada saat dilanda kesedihan. Baik karena musibah yang menimpa atau kesulitan yang dihadapinya, atau kekurangan harta, sehingga kehidupan rumah tangga tetap baik dan sejahtera.

5. Tidak Menentang Suami

Aisyah istri Rasulullah adalah sosok istri yang tidak pernah sekalipun menentang perintah Rasulullah SAW selama sembilan tahun mereka menjalani rumah tangga.

Seperti halnya ketika ada sesuatu yang menganggu perasaan Rasulullah SAW, maka dengan menggunakan isyarat saja, Aisyah istri Rasulullah pasti langsung menghindari dan menyingkirkannya.

6. Tenang Ketika Marah

Cepat marah dan emosi merupakan salah satu sifat yang datang dari setan. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita menahan amarah.

Aisyah istri Rasulullah SAW memiliki hati yang lembut, hangat, setia, dan penuh cinta kepada suaminya.

Tak hanya itu, Aisyah juga menebar kedamaian. Rasulullah pernah mengatakan kepada Aisyah istri Rasulullah, “ Sungguh aku mengetahui marah dan lapangmu saat kamu tenang”

7. Selalu Merawat Suami Dikala Sakit

Saat Rasulullah SAW sedang sakit, beliau memilih rumah Aisyah istri Rasulullah untuk menetap hingga beliau meninggal.

Sebagai seorang istri sudah tentu Aisyah istri Rasulullah menjaga Rasulullah SAW dengan baik dan merawatnya hingga sembuh. Hingga pada suatu ketika, Rasulullah SAW meninggal di pangkuan Aisyah istri Rasulullah.

Abu Wafa’ Ibnu Aqil mengatakan, “ Lihat Rasulullah SAW memilih tinggal di rumah Aisyah istri Rasulullah saat sedang sakit dan memilih bapak Aisyah istri Rasulullah untuk menggantikan beliau mengimami manusia, namun masih saja orang-orang Rafidhah melupakan keutamaan agung tersebut

8. Istri yang Cerdas dan Berilmu

Aisyah istri Rasulullah adalah sosok wanita cerdas. Beliau selalu membagikan ilmunya dengan Rasulullah SAW. Bahkan ribuan hadits Rasulullah yang membicarakan seputar hukum, wahyu, perilaku dan lainnya banyak bersumber dari Aisyahistri Rasulullah sendiri.

Urwah bin Zubair pernah mengatakan, “ Aku tidak pernah melihat seseorang pun yang pandai tentang ilmu fiqih, kedokteran dan orasi melebihi Aisyah istri Rasulullah.” Kecerdasam Aisyah istri Rasulullah adalah bagaikan spons yangmampu menyerap ilmu dari Rasulullah SAW dan para sahabat.

9. Istri yang Memiliki Keteguhan Jiwa

Aisyah istri Rasulullahjuga merupakan istri yang memiliki sikap quwwah atau keteguhan jiwa yang sangat besar dalam membela kebenaran. Hal ini bisa kita lihat saat masyarakat berani mempertanyakan kesucian Aisyah istri Rasulullah saat beliau pulang dari Perang Bani Musthaliq.

Hal ini sempat menggoyahkan kepercayaan Rasulullah kepada Aisyah istri Rasulullah, namun sikap Aisyah istri Rasulullah kepada suaminya adalah tetap berpegang teguh dengan kebenaran. Allah SWT kemudian membenarkan kesucian Aisyah istri Rasulullah dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 12. Aisyah istri Rasulullah berkata,

“ Sesungguhnya sesuatu yang menimpaku lebih hina bila sampai Allah SWT berfirman tentangku melalui wahyu yang akan dibaca” (HR. Bukhari 4141). Sikap keteguhan Aisyah istri Rasulullah inilah yang kemudian kembali memperkuat kepercayaan Rasulullah SAW terhadap beliau.

10. Sering Manja dan Pencemburu

Ummul Mu’minin Aisyah istri Rasulullah adalah salah satu istri Nabi Muhammad SAW yang memiliki sifat manja dan pencemburu kepada suami.

Bukan karena beliau satu-satunya yang dinikahi Rasulullah SAW ketika masih belia, namun karena Rasulullah SAW juga suka jika istrinya bersikap manja dan suka mencemburui beliau.

11. Sikap Keibuan Kepada Suami

Selain memiliki sifat manja dan pencemburu, Aisyah istri Rasulullah adalah sosok istri yang memiliki sifat keibuan.

Maka tidak heran, walaupun dinikahi Rasulullah SAW di usia yang masih sangat belia, namun Aisyah istri Rasulullah menjadi tempat yang nyaman dan dekapan yang hangat bagi suaminya.

Selain sifat keibuan ini diberikan Aisyah istri Rasulullah kepada Rasulullah, beliau juga sering mengasuh, mendidik dan mengajar ilmu Allah kepada anak-anak kecil di sekitar rumah beliau. Beliau adalah salah satu rujukan para sahabat terkemuka dan sumber dari berbagai persoalan bidang ilmu pengetahuan, agama, Al-Quran dan As-Sunnah.

12. Cintanya Tulus dan Mendalam

Selain kecerdasan Aisyah istri Rasulullah yang begitu luar biasa, sikap beliau sebagai seorang istri kepada Rasulullah SAW juga tidak dapat dikesampingkan. Beliau memiliki cinta yang tulus dan begitu mendalam kepada Rasulullah SAW.

13. Istri yang Jujur

Di masa hidupnya istri Rasulullah dikenal sebagai seorang wanita yang begitu jujur (Shidiq).

Bahkan dari kejujuran yang dimilikinya, ia mendapatkan sanjungan yang luar biasa dari Rasulullah SAW hingga Beliau tidak pernah sedikit pun melupakan apa yang telah diperbuat istri Rasulullah semasa hidupnya. Dan hal ini yang selalu diceritakan Baginda Rasul kepada para sahabat-sahabatnya.

14. Baik dan Murah Hati

Aisyah mewarisi sifat yang merupakan permata mahal dalam dirinya ini dari sang ayahanda yang selalu mendidiknya dengan akhlak ini. Saudarinya Asma' binti Abi Bakar ash-Shiddiq juga memiliki sifat yang sama.

Abdullah ibn Zubair berkata, " aku tidak pernah melihat dua orang perempuan yang lebih baik daripada Aisyah dan Asma'. Kebaikan masing-masing berbeda. Aisyah orangnya suka mengumpulkan sesuatu, dan setelah terkumpul baru,dia membagikannya. Sedangkan Asma' tidak pernah menyimpan sesuatu sampai esok hari."

15. Banyak Beribadah

Aisyah sangat tekun beribadah. Waktunya penuh diisi dengan zikir dan tasbih. Shalat Dhuha, shalat malam, shalat fajar serta membaca Alquran selalu dikerjakannya.

Setiap kali Aisyah membaca ayat yang mengandung ancaman, beliau berdoa kepada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya, dan setiap membaca ayat yang mengandung kabar gembira, beliau berdoa kepada Allah dan meminta-Nya agar dianugerahi hal itu.

Aisyah berpuasa sepanjang hari, termasuk puasa pada hari Arafah. Ketika itu beliau sedang berpuasa.

Kemudian Abdurrahman berkata " berbukalah!" Aisyah menjawab, " berbuka? Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya'."  (Musnad Ahmad, 6/128, No. 25014. Majmu' az-Zawa'id, al-Haitsami, 3/189. At-Targhib wa at-Tarthib, al-Mundziri, 2/68, No. 1518).

16. Menjaga Diri Dari Hal-Hal Remeh

Aisyah pernah mendengar kabar bahwa keluarganya memiliki permainan dadu di rumahnya.

Dia langsung berkirim surat kepada mereka dan berkata, " jika kalian tidak membuangnya keluar, maka aku akan mengeluarkan kalian dari rumahku." Aisyah mengecam mereka karena hal itu.

17. Wanita yang Dermawan

Kisah kedermawanan Aisyah terhadap kaum fakir tidak diragukan lagi. Sering suatu ketika Aisyah hanya memiliki sepotong roti dan ada seorang pengemis datang kepadanya, maka Aisyah memberikan roti itu.

Demikian manakala ada sebiji kurma di tangannya, Aisyah tak ragu untuk memberi kepada siapa yang lebih membutuhkan.

18. Menjaga Kehormatan

Aisyah sangat memperhatikan masalah hijab dan jilbab. Walau di depan seorang yang buta sekalipun bahkan di depan orang yang sudah mati (kuburan), Aisyah tetap menjaga komitmen ini.

Di depan seorang tabi'i buta Ishak, Aisyah menjawab ketika ditanya apakah ia berjilbab, " meskipun engkau tidak melihatku, aku bisa melihatmu." Katanya.

Aisyah berkata, " aku masuk ke bilikku, di mana Rasulullah dan ayahku dikubur, tanpa harus mengenakan hijab, Karena keduanya adalah suami dan ayahku. Namun setelah Umar dikuburkan di situ, demi Allah, aku tidak masuk ke situ kecuali dengan berhijab, sebab aku malu kepada Umar r.a."

19. Menjaga Diri Dari Ghibah

Salah satu sifatnya adalah tidak mau membicarakan kejelekan orang lain. Ribuan riwayat yang bersumber dari Aisyah, tidak satupun berisikan pelecehan atau penghinaan terhadap seseorang.

20. Perawan

Beliau adalah satu-satunya istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi tatkala gadis, berbeda dengan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain karena mereka dinikahi tatkala janda.

Aisyah sendiri pernah mengatakan, “ Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para malaikat menaungi rumahku, Al-Quran turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnhya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilhairkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengna ampunan dan rezeki yang mulia.” (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah (2/398))

sumber : https://www.dream.co.id/your-story/20-sikap-mulia-aisyah-yang-menjadikan-rasulullah-sangat-mencintainya-200508q.html


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Alhamdulillah Alloh Maha Beri Kesenangan.. Rajin Bermain & Mandilah Bersama Dengan Para Bidadarimu, Seperti Rosululloh & Aisyah.
Alhamdulillah Alloh Maha Beri Kesenangan.. Rajin Bermain & Mandilah Bersama Dengan Para Bidadarimu, Seperti Rosululloh & Aisyah.

Posting Komentar

0 Komentar