Al-Jalil memiliki makna yaitu Yang Maha Luhur atau Mulia.

Maksudnya adalah Allah itu merupakan sumber keluhuran yang paling sempurna dan tidak ada yang setara dengan Dia.
Keluhuran Allah tercermin dari berbagai ciptaan-Nya, misalnya dari keindahan alam semesta yang sangat besar ini.

Allah Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Luhur, karena Dia selalu menjaga hamba-hambaNya agar tidak tergelincir dari jalan yang lurus (Al Hafidz), Dia menjamin makan setiap hamba-hambaNya agar bisa menjalankan hukum-hukumNya atau melakukan keta’atan kepada-Nya (Al Muqith) dan memberikan segala sesuatu kepada hamba-hambaNya setelah diperhitungkan dari sisi manfaat dan mudhoratnya (Al Hasib).

Ya Alloh Engkau “Maha Luhur” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Muliakan
Ya Alloh Engkau “Maha Luhur” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Muliakan

● Manusia pada dasarnya adalah sesat (tidak tahu jalan yang lurus), kemudian Allah Ta’ala memberikan petunjuk-petunjukNya dan menurunkan Rasul-RasulNya serta Malaikat-malaikatNya.
● Manusia pada dasarnya adalah lemah, kemudian Allah Ta’ala menjamin makan sehingga badannya menjadi kuat untuk menjalankan hukum-hukumNya.
● Manusia pada dasarnya adalah bodoh tidak tahu mana yang manfaat dan mana yang mudhorat, kemudian Allah Ta’ala memilihkan pemberian-Nya yang bermanfaat saja.
Semua itu Allah Ta’ala lakukan karena Dia sangat menginginkan agar hamba-hambaNya bisa selamat didunia dan diakhirat.
Oleh sebab itu Allah Ta’ala sangat berhak untuk dipuji dengan keluhuran-Nya.

💡 Apabila ada orang yang tidak selamat diakhirat kelak adalah disebabkan karena kesalahan dan kebodohannya sendiri.
Karena dia tidak mau menempuh jalan yang lurus yaitu patuh kepada Allah Ta’ala.
Padahal dengan asma’-asma-Nya Allah Ta’ala telah menyiapkan segala kebutuhan hamba-hambaNya, menjaganya dan berkeinginan untuk menyelamatkannya.
Akan tetapi banyak sekali manusia yang justru lebih patuh kepada hawa nafsu dari pada kepada Allah Ta’ala, sehingga dia tidak bisa selamat diakhirat kelak.

Sumber : https://risalahmuslim.id/kamus/al-jaliil/


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Ya Alloh Engkau “Maha Luhur” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Muliakan
Ya Alloh Engkau “Maha Luhur” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Muliakan