Ticker

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

i love Alloh

Alhamdulillah Alloh Maha Pelindung Abadi. Alloh Selalu Menyelamatkan KesayanganNya Dengan Skenario Yang Indah & Mudah. #Dakwah #Islam

 Saya mendapat kiriman tulisan inspiratif di bawah ini dari sahabat saya. Entah siapa yang menulisnya, saya hanya mengedit beberapa kata. Menyentuh dan menyadarkan. Layak untuk dibaca, selamat menikmati.

Ada seorang tukang tahu, detiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik kendaraan umum (angkot) langganannya.

Alhamdulillah Alloh Maha Pelindung Abadi. Alloh Selalu Menyelamatkan KesayanganNya Dengan Skenario Yang Indah & Mudah.
Alhamdulillah Alloh Maha Pelindung Abadi. Alloh Selalu Menyelamatkan KesayanganNya Dengan Skenario Yang Indah & Mudah.

Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.

Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Allah swt agar dagangannya laris.

Begitulah setiap hari, sebelum berangkat, ia selalu berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis.

Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset tercebur ke sawah.
Semua dagangannya jatuh ke sawah, rusak dan hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung!
Mengeluh ia kepada Allah, bahkan “menyalahkan” Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia selalu berdoa setiap pagi.

Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu2nya calon penumpang yg selamat, “gara- gara” tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yg sdh rusak tadi.

Sore harinya, ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu untuk makanan bebek, namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yg rusak/hancur karena hanya untuk campuran makann bebek saja. Spontan bapak itu menangis bahagia karena tahunya yg rusak dibeli semua oleh peternak bebek itu..

Ternyata, doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Allah swt dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yg diminta.

Allah Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.

Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk!
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui” (Q.S Al Baqarah: 216).

Jika Allah menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.

Demikian tulisan yang dikirim oleh sahabat saya, semoga penulis aslinya mendapat kiriman kebaikan dari menyebarnya tulisan ini.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini

sumber : https://www.jamilazzaini.com/rencana-allah-swt-pasti-yang-terbaik/

Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai diharapkan, terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu-waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini, Allah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad: 4).

Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu. Tetapi tanpa disadari hal itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika hal seperti ini terjadi, tak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain, bahkan Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya pun tak luput untuk disalahkan. Orang-orang seperti ini, hendaknya mengingat sebuah firman Allah:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Andai kita mau kembali melihat lembaran-lembaran sejarah di dalam Al-Qur’an, membuka mata tuk mengamati realita yang ada, niscaya kita akan menemukan pelajaran-pelajaran dan bukti yang sangat banyak. Bukti yang menunjukkan bahwa keputusan Allah adalah yang terbaik, di antaranya adalah:

  1. Kisah ibunda Nabi Musa ‘alaihissalam yang menghanyutkan anaknya di atas laut. Lihatlah, kecemasan dan ketakutan yang luar biasa menginggapi saat mengetahui anaknya berada di tangan keluarga raja Fir’aun. Tetapi, tanpa diduga tragedi itu berbuah manis di kemudian hari.
  2. Perhatikan pula dengan seksama kisah hidup Nabi Yusuf ‘alaihissalam, maka kamu akan menemukan bahwa kaidah ini cukup menggambarkan drama mengharukan antara Nabi Yusuf dan sang ayah, Nabi Ya’qub ‘alaihimassalam.
  3. Lihatlah kisah bocah laki-laki yang dibunuh oleh Nabi Khidir ‘alaihissalam atas perintah langsung dari Allah. Apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir itu membuat Nabi Musa ‘alahissalam bertanya-tanya, maka Nabi Khidir pun memberikan jawaban yang kata-katanya diabadikan di dalam al-Qur’an.وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَنْ يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا (80) فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا (81)“Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).” (QS.Al-Kahfi: 80-81).
  4. Renungkan pula kisah Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha yang ditinggal wafat oleh suaminya Abu Salamah radhiyallahu ‘anhu. Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan doa yang diperintahkan oleh Allah:إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا‘Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, limpahkan pahala kepadaku atas musibah yang menimpaku dan berikanlah gantinya yang lebih baik.’Kecuali Allah akan member gantinya yang lebih baik.’ Ummu Salamah berkata, Ketika Abu Salamah meninggal dunia aka bertanya,’Siapa di antara seorang mu’min yang lebih baik dari Abu Salamah?! Siapakah penghuni rumah yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah?! Kemudian aku mengucapkan doa di atas. Lalu Allah menggantikannya dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda. (HR. Muslim no. 918).

Demikianlah Ummu Salamah menjalankan apa yang diperintahkan untuk dilakukan saat menerima musibah; bersabar, membaca istirja’ (kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) dan mengucapkan doa di atas, maka Allah menggantinya dengan yang terbaik, yang tidak ia bayangkan sebelumnya.

Inti dari semua ini adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh seorang penyair,

عَلَى الْمَرْءِ أَنْ يَسْعَى إِلَى الْخَيْرِ جُهْدَهُ

وَلَيْسَ عَلَيْهِ أَنْ تَتِمَّ الْمَقَاصِدُ

Seseorang seharusnya berusaha sekuat tenaganya mendapatkan kebaikan

Tetapi, ia tidak akan bisa menetapkan keberhasilannya

Segala sesuatu yang terjadi pada seorang muslim dan hal tersebut tidak sesuai dari apa yang diharapkannya adalah salah satu bentuk kasih sayang-Nya. Ujian itu hadir dengan tujuan menuntut mereka menuju kesempurnaan diri dan kesempurnaan kenikmatan-Nya. Jangan buru-buru mencela musibah yang Allah berikan, yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik. Allah juga berfirman:

فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19).

Wallahu A’lam.

***

Referensi: Qawa’id Quraniyyah 50 Qa’idatan Quraniyyatan Fin Nafsi wal Hayat. Cetakan ketiga, tahun 1433 H. Dr. Umar bin Abdullah Muqbil. Markaz Tadabbur. Riyadh.

Akhukum Noviyardi Amarullah Tarmizi

STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya

28 Jumadal Ula 1437 / 8 Maret 2016

Artikel Muslim.or.id

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/27649-ketetapan-allah-adalah-yang-terbaik.html


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Alhamdulillah Alloh Maha Pelindung Abadi. Alloh Selalu Menyelamatkan KesayanganNya Dengan Skenario Yang Indah & Mudah.
Alhamdulillah Alloh Maha Pelindung Abadi. Alloh Selalu Menyelamatkan KesayanganNya Dengan Skenario Yang Indah & Mudah.

Posting Komentar

0 Komentar