Ticker

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

i love Alloh

Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam #Dakwah #Islam

  Setiap umat muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam ketika mamasuki rumah atau bertemu dengan saudaranya sesama muslim. Bahkan salam juga merupakan salah satu rukun qauli di dalam shalat. Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke delapan belas, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah atau keutamaan mengucapkan salam yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.

Hadis Pertama:

وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {السَّلَامُ قَبْلَ الْكَلاَمِ}.

Nabi saw. bersabda, “Salam itu sebelum perkataan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir r.a. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa sunnahnya adalah seorang muslim itu memulai dengan mengucapkan salam sebelum berkata.

Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam
Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam

Hadis Kedua:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ بَدَأَ بِالْكَلَامِ قَبْلَ السَّلَامِ فَلَا تُجِيْبُوْهُ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai dengan perkataan sebelum salam, maka janganlan kalian menjawab salamnya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thabarani dari sahabat Ibnu Umar r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani mengatakan bahwa hadis ini merupakan motivasi untuk mengucapkan salam dan tidak meninggalkannya.

Hadis Ketiga:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ بَدَأَ بِالسَّلَامِ فَهُوَ أَوْلَى بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai salam (ketika bertemu dengan orang), maka ia lebih utama menurut Allah dan Rasul-Nya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari sahabat Abu Umamah r.a.

Hadis Keempat:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {السَّلَامُ مِنْ أسْمَاءِ اللهِ تَعَالَى وَضَعَهُ اللهُ فِى الْأَرْضِ فَأَفْشُوْهُ، فَإِنَّ الرَّجُلَ الْمُسْلِمَ إِذَا مَرَّ بِقَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ فَرَدُّوْا عَلَيْهِ كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ فَضْلُ دَرَجَةٍ بِتَذْكِيْرِهِ إيَّاهُم السَّلَام، فَإِنْ لَمْ يَرُدُّوْا عَلَيْهِ رَدَّ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَأَطْيَبُ}.

Nabi saw. bersabda, “Salam itu termasuk salah satu dari nama-nama Allah ta’ala yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah salam. Sungguh seorang laki-laki muslim jika melewati suatu kaum lalu ia mengucapkan salam kepada mereka, kemudian mereka menjawab salamnya, maka baginya atas mereka keutamaan derajat sebab mengingatkannya kepada mereka dengan salam. jika mereka tidak menjawab salamnya, maka orang yang lebih baik dari pada mereka dan lebih bagus telah menjawab salamnya.” Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Al-Baihaqi dari sahabat Ibnu Mas’ud r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud orang yang lebih baik dan lebih bagus yang akan menjawab salamnya adalah malaikat. Beliau juga menjelaskan bahwa meskipun memulai salam itu berhukum sunnah tetapi ia lebih utama dari pada menjawab salam meskipun ia berhukum wajib. Jadi, memulai salam itu lebih baik dari pada menjawab salam, meskipun memulai salam itu berhukum sunah sedangkan menjawab salam itu berhukum wajib.

Hadis Kelima:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ}.

Nabi saw. bersabda, “Sungguh orang yang paling utama menurut Allah adalah orang yang memulai mengucapkan salam.” Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam Abu Daud dari sahabat Abu Umamah r.a. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa alasan orang yang memulai salam itu lebih utama mendapatkan rahmat dan kemuliaan dari Allah swt. adalah disebabkan dialah yang memulai dahulu menyebut nama Allah swt. dan mengingatkan lawan bicaranya untuk mengingat Allah swt. dengan salam.

Hadis Keenam:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {رَأْسُ التَّوَاضُعِ الاِبْتِدَاءُ بِالسَّلَامِ}.

Nabi saw. bersabda, “Pangkal tawadhu’ adalah memulai salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya.

Hadis Ketujuh:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ أَقْرَبُهُمَا إِلَى اللهِ تَعَالَى مَنْ بَدَأ بِالسَّلَامِ}.

“Jika dua orang muslim bertemu, maka yang paling dekat kepada Allah ta’ala adalah orang yang memulai salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya. Namun, imam An-Nawawi menyebutkan hadis-hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut, yang di antaranya adalah sebagai berikut.

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ فَتَصَافَحَا وَحَمِدَا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَاسْتَغْفَرَاهُ غُفِرَ لَهُمَا. رواه ابو داود.

Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jika dua orang muslim bertemu, lalu mereka bersalaman, memuji Allah azza wa jalla, dan meminta ampunan kepada Allah, maka diampuni untuk mereka berdua.” H.R. Abu Daud.

Hadis Kedelapan:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إذَا دَخَلْتُم فِيْ مَجْلِسٍ فَسَلِّمُوْا وَإِذَا خَرَجْتُمْ فَسَلِّمُوْا}.

“Jika kalian masuk ke dalam suatu majlis, maka ucapkanlah salam dan jika kalian keluar maka ucapkanlah salam.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab ini, imam An-Nawawi tidak menjelaskan periwayat hadis ini sebagaimana hadis-hadis lainnya.

Hadis Kesembilan:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ}.

“Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit mengucapkan salam.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini merupakan potongan atsar sahabat Abu Hurairah r.a. riwayat imam Al-Bukhari di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad yang selengkapnya adalah sebagai berikut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أَبْخَلُ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ، وَالْمَغْبُونُ مَنْ لَمْ يَرُدَّهُ، وَإِنْ حَالَتْ بَيْنَكَ وَبَيْنَ أَخِيكَ شَجَرَةٌ، فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْدَأَهُ بِالسَّلامِ لا يَبْدَأُكَ فَافْعَلْ.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Orang yang paling pelit adalah orang yang pelit memberikan salam dan orang yang tertipu adalah orang yang tidak menjawab salamnya. Jika ada sebuah pohon menghalangi antara dirimu dan saudaramu, jika kamu mampu memulainya dengan salam yang saudaramu tidak memulainya maka lakukanlah.”

Hadis Kesepuluh:

وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {السَّلَامُ تَحِيَّةٌ لِمِلَّتِنَا وَأَمَانٌ لِذِمَّتِنَا، قَالَ اللهُ تَعَالَى: “وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأحْسَنَ مِنْهَا أوْ رُدُّوْهَا”}.

“Salam adalah kehormatan untuk agama kita dan keamanan untuk tanggunganmu, Allah ta’ala berfirman, “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Al-Qudha’i dari sahabat Anas bin Malik r.a. Terkait dengan anjuran untuk menjawab salam dengan yang lebih baik, di dalam hadis lainnya pun Nabi saw. pernah menerangkan hal ini sebagaimana berikut.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: عَشْرٌ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ: عِشْرُونَ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ: ثَلاَثُونَ. رواه أبو داود والترمذي.

Dari Imran bin Hushain, ia berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Assalamu’alaikum.” Beliau menjawab salamnya. Kemudian ia duduk, lalu Nabi saw. bersabda, “Sepuluh.” Kemudian datang lagi seorang laki-laki lain dan berkata, “Assalamua’alaikum warahmatullah.” Lalu beliau menjawab salamnya. Kemudian ia duduk, beliau pun bersabda, “Dua puluh.” Kemudian datang lagi orang lain dan berkata, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Lalu beliau menjawab salamnya, ia pun duduk, lalu beliau bersabda, “Tiga puluh.” H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi.

Demikianlah sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan mengucapkan salam di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya. Meskipun begitu, di dalam pendahuluan kitab tersebut, imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadis nabi, atsar, maupun riwayat yang beliau sampaikan adalah dengan sanad yang shahih (meskipun menurut imam An-Nawawi di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits ketika mensyarah kitab ini mengatakan ada hadis dhaif di dalamnya, hanya saja masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhailul a’mal dan tidak perlu diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama). Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Sumber : https://bincangsyariah.com/khazanah/hadis-hadis-keutamaan-mengucapkan-salam/


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin.

Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.

Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam
Alhamdulillah Ahli Surga Saling Sebar Salam

Posting Komentar

0 Komentar